Senin, 24 Desember 2007

Produk Crude Distilling Unit

PRODUK PENGOLAHAN CRUDE DISTILLING UNIT
Sebagaimana yang dapat dilihat dari gambar proses yang terdahulu produk yang dihasilkan kilang yang diketahui awam adalah : gas, bensin, minyak tanah ( kerosene ), solar, dan residue. Gambar proses yang terdahulu hanya untuk menggambarkan secara awam bagaiman produk kilang yang lebih dikenal dengan BBM itu dibuat, perlu diketahui bahwa sebenarnya produk-produk tersebut keluar dari proses belum merupakan produk jadi, tapi merupakan bentuk komponen-komponen yang harus di proses lagi dengan cara pencampuran ( Blending ) sehingga didapat produk yang dikehendaki.
Adapun produk stream atau produk yang langsung keluar dari proses kilang adalah sebagai berikut : LPG, Light Naphta, Heavy Naphta, Kerosine ( minyak tanah ), LGO, HGO, dan Residue. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas satu persatu mulai keluar kolom dari top sampai bottom hingga keluar produk tersebut jadi.

Yang pertama Produk Light End merupakan produk top kolom, yang meliputi LPG, Light Naphta, dan Heavy Naphta. Pemisahan produk ini dapat di lihat pada diagram di atas.




Urainan Proses:
Uap minyak dari top kolom fraksinasi dikondensasikan, hasil kondensasi berupa naphta yang tidak stabil karena banyak mengandung gas. Gas yang terkandung dalam naphta dipisahkan di stabilizer, yang kemudian dipisahkan lagi antara gas yang tidak terkondensasi berupa C1-C2 yang keluar sebagai Off Gas dan gas terkondensasi C3-C4 sebagai LPG. Komponen terbesar LPG adalah C4 ( butan ).
Produk bottom stabilizer berupa naphta dipisahkan menjadi lihgt naphta dan heavy naphta di splitter. Produk light naphta digunakan untuk komponen blending bensin atau digunakan sebagai pelarut semisal thinner. Heavy naphta disamping digunakan untuk komponen blending juga digunakan untuk feed/umpan proses Naphta Hydro Treater ( NHDT ) yang produknya disebut Sweet Naphta dan digunakan feed proses Platforming untuk menghasilkan Reformat yang merupakan Hight Okta number Mogas Component atau digunakan sebagai umpan proses selanjutnya.
Bensin yang kita kenal adalah merupakan hasil pencampuran ( Blending ) HOMC, L. Naphta dan Heavy Naphta. HOMC ( Hight Octane number Mogas Component ) atau komponen bensin dengan octane number tinggi, dihasilkan dari proses sukunder. Produk selanjutnya adalah produk midle distillate yang akan saya sampaikan nanti.

Sabtu, 15 Desember 2007

Hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan minyak (CDU)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI / CDU ( DISTILLASI ATMOSFERIK )
Pada umumnya tujuan suatu proses produksi adalah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu, sehingga ada syarat atau baku mutu yang diharapkan. Semisal kita pingin punya sepeda motor maka kita akan berpikir berapa jumlah, warna, cc, jenis yang kita inginkan. Demikian juga pada pengolahan di kilang yang perlu kita perhatikan adalah hasil produk yang kita inginkan baik itu jumlah maupun baku mutunya. Penetapan baku mutu produk dalam hal ini BBM ditentukan oleh dirjen migas, berdasarkan kebutuhan mesin dan standar lingkungan yang harus dipenuhi.
Untuk mendapatkan hasil distilasi yang sesuai dengan harapan, variable operasi yang perlu diperhatikan adalah suhu dan tekanan proses. Pada proses distilasi yang sederhana letak keluarnya (draw off) produk sudah diatur sedemikian rupa sehingga pengaturan suhu dialakukan pada masukan (inlet) kolom distilasi dan topnya, sedang pada draw off masing-masing produk akan teratur dengan sendirinya. Tekanan top kolom dijaga tetap kurang lebih 0,3 kg/cm2. untuk suhu inlet kolom berkisar antara 329 – 345 oC, pemanasan tidak boleh lebih dari 370OC karena pada suhu tersebut minyak bumi akan mengalami cracking ( patah rantainya ). sedangkan suhu top kolom dijaga ±100oC. Pada design kilang yang lebih modern tiap-tiap keluaran produk atau draw off memiliki beberapa fasilitas pangaturan seperti pump around dan reflux, sehingga pengaturan untuk mencapai baku mutu produk lebih flexible.
Kondisi yang lain yang perlu diperhatikan kebanyakan berhubungan dengan keselamatan ( safety ), dan design masing-masing peralatan proses.

Jumat, 14 Desember 2007

Distilasi Atmosfer

PROSES DISTILASI
Proses distilasi disebut juga penyulingan adalah proses pemisahan berdasarkan tingkat penguapan atau titik didih suatu campuran. Pada penyulingan minyak bumi yang berupa multi komponen pemisahannya di dasarkan pada trayek didih atau fraksi-fraksinya sehingga prosesnya sering disebut juga proses fraksinasi. Proses distilasi secara dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Distikasi Atmosfer
2. Distilasi Hampa ( Vaccum )
3. Distilasi Bertekanan
Pada Crude Oil / Minyak mentah distilasi yang dipakai adalah Distilasi Atmosfer atau distilasi pada tekanan sedikit diatas tekanan atmosfer <>

Uraian proses dari penglohan crude oil menjadi produk BBM diatas adalah sebagai berikut : 1. Crude oil dipanaskan tahap awal dalam pipa pada peralatan yang biasa disebut dengan alat penukar panas ( Heat Exchanger / HE ). Crude oil dipanaskan dengan media pemanas produk yang akan di dinginkan atau memanfaatkan panas yang akan di buang. Dari pemanfaatan panas suhu yang dapat di capai ± 219 OC 2. Selanjutnya Crude oil dipanaskan lebih lanjut dalam tungku/dapur/tanur atau furnace dengan menggunakan bahan bakar, sampai suhu 330 OC – 345OC. Crude oil dimasukkan dalam kolom fraksinasi, minyak yang mudah menguap ( berubah bentuk gas) akan menguap dan naik ke kolom bagian atas. Semakin mudah menguap semakin naik. Dalam perjalanan naik uap minyak memerlukan energi, sehingga minyak seperti solar dan minyak tanah akan mengembun lebih dulu tertampung diatas tray.Uap minyak yang naik keatas akan dipertemukan dengan ciran yang sudah terbentuk menggunakan suatu alat yang disebut alat kontak. Suhu dalam kolom fraksinasi semakin keatas semakin rendah. Suhu dasar ( bottom ) tidak jauh beda dengan suhu masuk kolom, sedangkan suhu puncak kolom ( top ) ± 100 OC. 3. Cairan yang terbentuk dikeluarkan dari tray yang telah ditentukan sebagai produk. Produk yang keluar panasnya dimanfaatkan terlebih dulu dengan menggunakan HE untuk memanaskan bahan baku ( Crude Oil ). Setelah panasnya terserap maksimal produk ini didinginkan dalam Pendingin atau Cooler dan kemudian disimpan dalam tanki. 4. Untuk produk top kolom pada suhu 100 OC masih berbentuk uap, maka di embunkan atau di kondensasikan dengan kondensor, suhu keluar dari kondesor ± 37 OC. Hasil kondensasi ditampung pada Accumulator dan antara uap yang terkondensasi yang merupakan konponen bensin dan yang tidak terkondensasi merupakan produk LPG. Gambaran proses dan diagram diatas adalah untuk menjelaskan proses pada masyarakat awam. Jika kita mau belajar lebih dalam akan kita temukan bahwa proses CDU lebih komplek dari yang saya tulis diatas.

Minggu, 09 Desember 2007

Proses Pengolahan minyak bumi ( Kilang )

PROSES PENGOLAHAN MINYAK
Ditinjau dari sifat proses pengolahan crude oil menjadi berbagai produk dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Proses fisis
Proses fisis adalah proses pengolahan atau pemisahan minyak bumi dan turunannya, tanpa merubah struktur kimia dari komponen-komponen minyak bumi tersebut. Atau proses yang terjadi adalah prose fisika saja. Proses-proses tersebut diantaranya adalah :
- Proses Distilasi
- Proses ekstraksi
- Proses kristalisasi
- Dan lain-lain

2. Proses kimia
Proses kemis adalah proses pengolahan minyak bumi dan turunannya dengan merubah struktur kimia dari komponen minyak bumi tersebut. Perubahan tersebut dapat berupa pemisahan rantai ( Cracking ), peruraian, atau penggabungan komponen minyak bumi.
Proses-proses tersebut diantaranya adalah :
- Cracking
- Reforming
- Hydrotreating
- Alkilasi
- Polimerisasi
- Dan lain-lain

PROSES DISTILASI
Proses distilasi disebut juga penyulingan adalah proses pemisahan berdasarkan tingkat penguapan atau titik didih suatu campuran. Pada penyulingan minyak bumi yang berupa multi komponen pemisahannya di dasarkan pada trayek didih atau fraksi-fraksinya sehingga prosesnya sering disebut juga proses fraksinasi. Proses distilasi secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu :
Distikasi Atmosfer
Distilasi Hampa ( Vaccum )
Distilasi Bertekanan
Proses diatas dipilih berdasarkan bahan baku yang diolah.